Jumat, 31 Desember 2010

NEW YEAR EVE 2007

Apa yang baru?
Tanya dalam hati di tengah gemerlap kembang api di langit biru gelap
Hingar-bingar ribuan manusia…
Bercanda dan tertawa, lalu meniupkan terompet
Sesuatu yang terus berulang dan akan berulang layaknya seremonial tanpa makna


Di luar ramai, sangat ramai..pikirku
Hingga hanya tersisa rasa sepi yang sangat di dalam hati
Berkumpul saling menggenggam tangan erat-erat..
Di antara bibir yang terucap olehmu…aku merasa hangat
Walau nyala unggun berkerlip-kerlip nyaris penghabisan


Tapi di dalam juga sepi….
Tak ada nyala unggun, tak ada kembang api yang meretak-retak serta warna-warninya
Hanya aku dan imajiku….antara alter dan ego yang saling menatap bisu
Tubuh yang meringkuk di gelap hari…
Diam tertunduk sepi, lalu menggigil di kedinginan yang merayap cepat dari bumi
Aku…..menangis….


Langit mendung…lalu hujan rintik-rintik..
Aku tak suka….terlalu terenyuh, sunyi, dan melankolis
Bangku yang kosong bisu…dimana ada aku dan kau dulu bercakap
Kini seperti tertunduk meringkuk pasrah
Sosok gelandangan di emper-emper gelap jalan Sarkem


Tepat ketika kedua jarum jam saling menghimpit pada satu pemberhentian….
Langit berpendar di atas kepalaku
Ada bunyi meretak…dan sorak sorai ribuan jiwa yang nyalang di tengah waktu tidur
Bunyi terompet membahana dan lebih syahdu….
Lebih khusyuk didengar daripada bunyi lonceng gereja ataupun adzan sang muadzin


Kugenggam botol bir yang setengah kosong…atau setengah isi?
Bir dan ruang kosong botol membentuk sebatas garis tipis….
Persis…seperti jarum jam malam ini dan bunyi loncengnya bergemuruh namun hening
Bir dan jarum jam di angka dua belas…
Lucu tapi juga membuatku ingin lari ke ujung dunia
Kosong isi botol sepeti kehampaan dan maut yang berjalan bersama sang hidup
Isi bir yang berbuih seperti sang hidup tapi hanya membawa fana…
Keduanya hanya terbatas segaris tipis…rentan dan mudah saling merasuki
Seperti masa lalu dan masa depanku yang dibatasi antara satu detik yang lalu dan satu detik yang akan datang lewat detak jarum jam


Akhirnya memang tak ada yang baru…meski bibir berteriak Happy New Year!!
Aku dan juga kau bahkan mereka…mungkin…tak mengucap itu dari hati
Hanya sebuah impuls syaraf di otak dan menggerakan motrik pada bibir
Kalkulasi matematis yang mudah divariasi polanya…tak pernah menjadi hakiki
Semuanya menghasilkan tesis yang sama..
Hidup yang selalu berputar seperti roda…bundar
Ketika bundar menjadi kotak bahakan berubah menjadi wujud lain…kehidupan menjadi goyah dan hancur
Terkadang modifikasi maupun intervensi pola adalah sesuatu yang fatal
Stagnansi adalah sebuah kehendak illahiyah dan suci


Selamat tahun baru kawan…
Dimana esok kita berjalan di tanah yang sama dan udara yang sama
Meski kita jumpai hal-hal baru..mungkin
Semua hanya pergantian warna lampu lalu lintas di persimpangan jalan
Ataupun cat tembok yang suatu saat mengelupas dan diganti dengan warna-warna yang berbeda..toh tembok tetap tembok
Lalu di malam pergantian tahun selanjutnya kita menggenggam botol yang sama
Dan kepala yang terasa berat di pagi hari sesudahnya…