Minggu, 06 Februari 2011

Breakdance Neva Dies!!


Kita pasti sudah tidak asing dengan jenis tarian yang satu ini. Gerakannya enerjik, butuh ketekunan dan nyali, salah gerakkan otot bisa melintir. Alih-alih keren, malah menjadi kampungan kalau gerakan dilakukan tanpa perhitungan. Breakdance, satu dari sekian banyak tarian yang sedang digandrungi banyak anak muda saat ini. Beberapa tahun belakangan mulai kembali menunjukan popularitasnya setelah beberapa waktu lamanya seakan kehilangan gaungnya. 

Breakdance memang bukan barang baru dalam dunia tari, atau paling tidak dunia anak muda yang menyukai gerak tubuh dan koreografi.  Fenomena tarian ini sendiri sudah muncul sejak dekade ’70-an dan terus mendunia di tahun ‘80an. Lahir di tengah masa yang penuh pergolakan dan ide-ide tentang anti kemapanan. Breakdance dianggap sebagai salah satu kultur perlawanan dan menjamur di kawasan yang terkenal keras Bronx-New York. 

Sesuai dengan kemunculanya, breakdance memang identik dengan spotanitas dan emosi yang cenderung eksplosif. Lihat saja gerakannya yang tidak berpatokan pada satu mainstream tertentu. Tiap waktu, selalu saja ada gerakan yang baru dan dianggap nyleneh. Tapi bukan berarti tarian ini tidak memiliki “akar” sama sekali. Breakdance sejatinya dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu gesture fight atau gerakan tari yang menyerupai pertarungan sehingga membutuhkan kemampuan gimnastik tingkat tinggi. Yang kedua adalah kung-fu, yang memang saat itu booming oleh film-film Bruce Lee. Dan yang ketiga adalah musik James Brown (The Godfather of Soul) dan tarian uniknya ketika pentas. 

 Breakdance sendiri kemudian bukan lagi sebuah tarian yang hanya mengandalkan tren yang  bisa dilupakan dan dibuang begitu saja. Tarian ini sudah menjadi semacam subkultur seperti punk. Breakdance dan para penggilanya yang disebut breaker atau beat boy (B-boy), menjadi ujung tombak dalam menyebarkan budaya Hip Hop. Dalam hip hop, setidaknya ada empat unsur penting, yaitu tarian, DJ (Disc Jokey), MC, dan graffiti. So, jangan serta merta menyamakan hip hop dengan rap ya. Breakdance dan hip-hop malah mendunia lebih dulu ketimbang music rap, terutama di kawasan-kawasan yang terkenal “santun” seperti Eropa dan Asia. 

Pengaruh budaya pop seperti film Hollywood juga turut berperan dalam menjadikan breakdance sebagai tarian dunia. Flash Dance adalah satu film yang benar-benar membuat orang menjadi terbius, ketagihan, dan mendorong orang untuk mencoba tarian ini. Gerakan seperti backspin atau blacksliding benar-benar memukau banyak orang. Efeknya juga sampai ke Indonesia kok. Coba tanya papa-mama yang pernah muda di tahun ‘80an. Pasti mereka kenal apa itu tari kejang, yang filmnya populer dengan artis macam Dany Malik dan Rico Tampati. Peran mahabintang Micjael Jackson pun tidak kalah penting. Meskipun aliran music yang diusungnya bukanlah hip-hop, namun gerakan moonwalk-nya yang aduhai di dalam lagu Blly Jane bak obat bius terselubung bagi anak muda untuk belajar breakdance.(bhe; dari berbagai sumber)
 
Flash Dance sukses menyebarkan virus breakdance di dekade 80-an

* see my blog at: bharatahandoko.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar