Kamis, 06 Januari 2011

Geneology Melancholia

kemana kita akan pulang?
ketika jiwa mulai lelah didera sejuta topan kehidupan…
ketika tertawa kita tak mampu..terlalu capai badan ini untuk bergoyang bebas di bawah guyuran hujan
kaki-kaki berlumpur terseok-seok di tanah berdaun coklat…warna penghabisan takdir

ketika mata mulai memincing dalam tatapan sang surya jingga berjubah kelabu
ketika kulit mulai keriput…..rambut memutih dimana kebijaksanaan harus ditampilkan..
hembusan halus dari aliran kesabaran kita….ketika semua seakan mulai pergi meninggalkan kita

kemana kita akan pulang?
kemana aku akan pulang?
ketika aku mulai tersesat….di rimba gelap dunia
ketika aku terpaku sendiri di padang pasir luas rasa sepi

mampukah aku pulang?
membuka pintu hatimu untuk menerimaku….
memapah tubuh nyaris terkapar berpeluh dosa ini
lalu membasuhnya dengan air suci kasihmu….
masih maukah kau menatapku dengan binar bola mata hitammu?
membaca dongeng-dongeng …..menyeduh air teh surgawi

masih maukah kau?
ketika aku sudah begitu rapuh…ketika aku hanya bisa tertunduk tak lagi gagah seperti dulu
langkah-langkah kecil di jalan setapak padamu…
hanya ingin tiba sebentar sedikit bincang dan tawa…
dan bisik terakhir di telingaku….halus bagai sang bayu..
akan kulihat ketika aku terbang ke langit ketujuh….
di jendela rumah bertemaram lilin kecil…kau hantar kepergianku dari kepulangan pada belah hidupku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar